PERBEDAAN MINAT BELAJAR SISWA ANTARA MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS ARTICULATE STORYLINE 3 DENGAN ADOBE FLASH PADA SALAH SATU MATA PELAJARAN SMK AKUNTANSI

Abstract

Penelitian ini mengkaji perbedaan minat belajar siswa kelas x SMK Akuntansi ketika menggunakan dua jenis media pembelajaran interaktif: media pembelajaran interaktif Articulate Storyline 3 dan media pembelajaran interaktif Adobe Flash. Latar belakang penelitian berakar pada kebutuhan peningkatan kualitas pembelajaran di era Revolusi Industri 4.0, Tujuan penelitian adalah mengetahui apakah terdapat perbedaan signifikan pada minat belajar siswa yang dibelajarkan dengan media Articulate Storyline 3 dibanding Adobe Flash. Metode yang digunakan adalah eksperimen kuantitatif dengan rancangan posttest-only control group design. Sampel terdiri dari dua kelas-kelas eksperimen (n = 36) yang menggunakan Articulate Storyline 3 dan kelas kontrol (n = 36) yang menggunakan Adobe Flash di SMK Negeri 1 Kota Tangerang Selatan. Data dikumpulkan melalui kuesioner skala Likert (20 butir) yang mengukur empat indikator minat belajar: ketertarikan, perasaan senang, keterlibatan aktif, dan perhatian. Validitas dan reliabilitas instrumen diuji sebelum pengumpulan data, sedangkan analisis data meliputi uji normalitas (Kolmogorov Smirnov), uji homogenitas (Levene’s Test), dan uji independent samples t-test pada taraf signifikansi α = 0,05. Hasil menunjukkan rata-rata skor minat belajar kelas eksperimen sebesar 72,72 (SD = 10,93) lebih tinggi dibanding kelas kontrol sebesar 66,33 (SD = 11,60). Uji t independen menghasilkan t (70) = 2,366 dengan p = 0,021 (< 0,05), menandakan perbedaan yang signifikan. Dengan demikian, media pembelajaran berbasis Articulate Storyline 3 lebih efektif meningkatkan minat belajar siswa SMK Akuntansi dibanding Adobe Flash. Temuan ini merekomendasikan penggunaan Articulate Storyline 3 sebagai alternatif utama dalam merancang media pembelajaran interaktif dan menekankan pentingnya dukungan infrastruktur seperti koneksi internet untuk optimalisasi implementasi