ANALISIS KESEHATAN DAN KEAMANAN LINGKUNGAN PADA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA BENGKULU
Keywords:
Analisis Kesehatan, Keamanan Lingkungan, Pengelolaan SampahAbstract
Latar belakang: Dokumen Permasalahan yang ditimbulkan oleh air hujan yang meresap ke dalam timbunan sampah adalah mikro organisme pathogen serta bahan berbahaya dan beracun yang ada pada timbunan sampah akan terbawah oleh aliran air hujan, yang pada akhirnya akan mencemari air tanah dan sungai. Masalah lain adalah Konsentrasi tinggi gas mentana dan oksigen dapat menimbulkan ledakan dan terbakarnya sampah yang dapat mengakibatkan kematian manusia dan kerusakan tempat tinggal penduduk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Komposisi zat pencemar lingkungan (lindi) yang bersumber dari tempat pembuangan akhir, (2) Komposisi gas pada lahan urug yang menyebabkan; gangguan Kesehatan dan keamanan lingkungan (3) Jenis-jenis penyakit yang terjadi pada pemukiman disekitar tempat pembuangan akhir, (4) Pengaruh keberadaan tempat pembuangan akhir dengan keadaan sosial ekonomi warga di sekitar tempat pembuangan akhir. Metode: Penelitian Aspek pencemaran lingkungan dilakukan dengan analisis kimia yang menggunakan sampel-sampel organik, lindi dan gas dari zone III dan IV (2022-2026) tempat pembuangan kahir. Penelitian aspek Kesehatan lingkungan dengan survai meliputi ; (1) frekwensi jenis penyakit di 3 lokasi pemukiman yaitu berjarak 0,4-0,6 km, 2,4-2,6 km dan 9,9-10,1 km dari tempat pembuangan akhir. (2) jenis penyakit dan jumlah orang yang berobat di Pusat Kesehatan Masyarakat Kecamatan Selebar Kota Bengkulu (2022-2026), untuk evaluasi pengelolaan sampah dilakukan survai biaya dan manfaat. Hasil: Penelitian menunjukan (1) nilai rata-rata parameter BOD, PH, Suhu, HG, NO2, NO3 dan H2S berada di bawah baku mutu limbah cair, Nilai rata-rata COD 1,748 ppm, NH3 400,47 ppm, ortofosfat 3,13 ppm, dan P total 5,86 ppm melampaui baku mutu limbah cair, berarti masih perlu proses pengolahan lindi. (2) komponen gas CH4 cukup tinggi yaitu 47, 91% (3) Jenis penyakit menular yang mengganggu kesehatan warga disekitar tempat pembuangan akhir adalah penyakit infeksi saluran pernafasan akut bagian atas, (4) Pendapatan dan perpindahan warga disekitar tempat pembuangan akhir tidak banyak mengalami perubahan. (5) Nisbah C/N adalah 10,34 dan nisbah C/P adalah 9,47. Nisabah C/P sebesar 9,47 menunjukan bahan organik dari tempat pembuangan akhir belum layak digunakan sebagai pupuk kompos (6) Analisis biaya dan manfaat menunjukan nilai NPV lebih besar dari 0, B/C ratio lebih besar dari 1 dan IRR 16%. Simpulan: Yang berarti Pengelolaan sampah tersebut adalah layak. Upaya untuk mengurangi dampak negatip dari penimbunan sampah adalah melakukan pengolahan lindi secara optimum dan memanfaatkan gas CH4 sebagai pembangkit tenaga listrik.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Ahmad Yani, Dina Susan Lucia , Reflis Reflis , Mutofa Romdan , Satria Putra Utama

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.