Efek Samping Kortikosteroid Topikal: Kajian Literatur
Keywords:
Kortikosteroid topikal, efek samping, atrofi kulit, hipopigmentasi, penyalahgunaanAbstract
Kortikosteroid topikal (KT) merupakan obat antiinflamasi yang sering digunakan dalam pengobatan berbagai kondisi dermatologis, seperti eksim, psoriasis, dan vitiligo. Efektivitas obat ini sangat bergantung pada kemampuannya dalam menekan hiperproliferasi sel, peradangan, serta reaksi imunologis yang terjadi di kulit. Kortikosteroid topikal bekerja dengan cara mengurangi respon imun dan inflamasi lokal, sehingga memberikan efek terapeutik pada berbagai gangguan kulit. Namun, meskipun KT sangat efektif dalam mengelola kondisi dermatologis tertentu, penggunaannya yang tidak tepat atau dalam jangka panjang dapat menyebabkan sejumlah efek samping yang merugikan. Efek samping yang sering muncul akibat penggunaan kortikosteroid topikal jangka panjang atrofi kulit, striae, erupsi akneiform, perioral dermatitis, telangiektasis, hipopigmentasi, hingga hipertrikosis. Selain itu, juga ditemukan peningkatan kejadian corticosteroid-induced rosacea-like dermatitis, topical steroid damaged face, dan red skin syndrome. Tatalaksana terhadap efek samping yang ditimbulkan oleh penggunaan kortikosteroid topikal meliputi penghentian penggunaan secara bertahap, agar tidak menimbulkan efek rebound yang lebih parah. Terapi pendukung seperti penggunaan emolien (pelembap) untuk menjaga kelembapan kulit dan tabir surya untuk melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet juga sangat dianjurkan.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Fahreza Maulana, Hilman Wildan Latief, Sofa Inayatullah

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.