Analisis Program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) melalui Sastra Anak di SD Kabupaten Malang
Keywords:
Literasi, Sastra anak, Program GLSAbstract
Literasi adalah keterampilan dasar yang mencakup membaca, menulis, dan penggunaan bahasa untuk mengakses pengetahuan. Namun, tingkat literasi di Indonesia masih memprihatinkan, dengan data UNESCO Indonesia menduduki peringkat 60 dari 61 negara dalam hal minat baca. Untuk menghadapi masalah ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif untuk mengamati pelaksanaan GLS di SD Kabupaten Malang yang memanfaatkan sastra anak sebagai media utama. Buku dongeng, fabel, cerita rakyat, dan cerpen digunakan untuk menanamkan budaya literasi sejak dini. GLS di sekolah ini terdiri dari tiga tahap: harian, mingguan, dan bulanan. Tahap harian melibatkan pembiasaan membaca 15 menit sebelum pembelajaran, tahap mingguan berupa kunjungan perpustakaan untuk eksplorasi bacaan sastra, dan tahap bulanan berupa pawai bahasa untuk melatih keterampilan berbicara siswa. Temuan penelitian menunjukkan bahwa penggunaan sastra anak efektif meningkatkan imajinasi, pemahaman moral, dan apresiasi budaya siswa. Kendala seperti terbatasnya koleksi buku tidak mengurangi antusiasme siswa terhadap kegiatan ini. Dengan penambahan koleksi buku sastra anak dan perbaikan fasilitas perpustakaan, GLS di SD Kabupaten Malang diharapkan dapat lebih optimal dalam membangun literasi dan memperkaya pengalaman belajar siswa
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Ahmad Adam Wahyu Putra, Denna Delawanti C , Dwi Agus Setiawan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.