PERBANDINGAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN STUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA

Abstract

Penilitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematika yang diajarkan menggunakan model pembelajaran PBL dan model pembelajaran kooperative tipe STAD dan apakah terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika pada siswa kelas X SMK N 1 Waingapu. Penilitian ini menggunakan pendekatan secara kuantitatif. Jenis penilitian yang digunakan adalah Pretest-Posttesst Comparation Group Design dengan paradigma ganda dua variabel  independent. Pretest-Posttest Control Design yaitu terdapat dua kelompok, eksperiment I mengunakan model pembelajaran PBL pada kelas (X AKL A) dan kelompok eksperiment II Model pembelajaran STAD pada kelas (X AKL B). Populasi dalam penilitian ini adalah siswa kelas X SMK N 1 Waingapu yang terbagi dalam dua kelas yaitu kelas X AKL A dan kelas X AKL B. teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi dan tes. Instrument dalam penilitian ini adalah test,  terbagi atas pre-test dan post-test. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif. Hasil analisis deskriptif menunujukan bahwa rata-rata hasil kemampuan pemecahan masalah siswa yang mengunakan model pembelajaran problem based learning memperoleh nilai rata-rata pre-test sebesar 62,27 dan nilai rata-rata post-test sebesar 71,62 sedangkan model pembelajaran STAD memperoleh nilai rata-rata pre-test sebesar 57,42 dan post-test sebesar 66,06. Sesuai hal tersebut maka model pembelajaran Problem Based Learning memiliki pengaruh yang lebih tinggi terhadap peningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa dibandingkan dengan model pembelajaran Student teams achievement devision . [Perbandingan Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (Pbl) Dan Student Teams Achivement Division (Stad) Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa