PENGEMBANGAN INSTRUMEN ASESMEN SUMATIF BERBASIS ENAM ASPEK PEMAHAMAN DALAM KERANGKA UNDERSTANDING BY DESIGN (UbD) PADA MATERI HIDROLISIS GARAM KELAS XI

Abstract

Kurikulum Merdeka mendorong pembelajaran fleksibel dan berpusat pada peserta didik yang menekankan pada pemahaman mendalam dengan pendekatan UbD. Namun, asesmen kimia khususnya pada materi hidrolisis garam di SMA Negeri 4 Pekanbaru dan SMA Negeri 6 Pekanbaru belum sepenuhnya berorientasi pada pemahaman peserta didik dan cenderung hanya mengukur aspek kognitif tingkat rendah, sehingga hal ini berdampak pada terbatasnya kemampuan peserta didik untuk memahami materi secara mendalam dan bermakna. Maka dari itu, perlu adanya perbaikan asesmen yang lebih kontekstual dan aplikatif, sehingga peneliti mengembangkan instrumen asesmen sumatif berbasis enam aspek pemahaman dalam kersangka UbD (Penjelasan, interpretasi, aplikasi, perspektif, empati, refleksi diri) pada materi hidrolisis garam kelas XI SMA Sederajat. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan instrumen yang valid dari aspek materi, konstruksi, dan bahasa, dan praktis menurut respon pengguna, serta mengetahui karakteristik butir soal. Penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE, data dikumpulkan melalui lembar validasi, uji coba satu-satu dan terbatas, angket respon pengguna, serta uji karakteristik butir soal. Hasil penelitian menunjukkan instrumen asesmen valid berdasarkan penilaian ahli (konstruksi 95,94%, materi 97,49%, bahasa 93,60%). Respon guru sangat baik (efektivitas 100%, kebahasaan 100%, kemanfaatan 87,5%), dan respon peserta didik juga sangat baik (keterbacaan 94%, kecukupan waktu 82,5%). Berdasarkan uji karakteristik butir soal, diperoleh 10 butir soal yang valid dengan reliabilitas tinggi, terdiri dari 9 soal tingkat kesukaran sedang dan 1 soal mudah, serta 4 soal berdaya pembeda cukup dan 6 soal berdaya pembeda baik.