TANTANGAN KORUPSI DI PERTAMINA: PERSPEKTIF PELAYANAN PUBLIK DALAM MEWUJUDKAN TATA KELOLA YANG BERSIH

Abstract

Korupsi merupakan salah satu masalah terbesar yang menghambat pembangunan dan kemajuan Indonesia. Dampaknya yang luas mencakup berbagai sektor, termasuk ekonomi dan kualitas layanan publik. Salah satu penyebab utama tingginya angka korupsi adalah lemahnya sistem pengawasan dalam pengelolaan keuangan negara, serta faktor-faktor lain seperti kurangnya transparansi. Salah satu sektor yang terpapar masalah korupsi adalah Pertamina, sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memegang peranan penting dalam sektor energi Indonesia. Pada 25 Februari 2025, Kejaksaan Agung mengungkapkan kasus korupsi terkait tata kelola minyak mentah dan produk kilang Pertamina dengan kerugian negara mencapai Rp 193,7 triliun. Praktik korupsi ini tidak hanya merugikan perusahaan, tetapi juga menciptakan disfungsi dalam pelayanan publik, mengarah pada ketidakadilan, serta menghambat terciptanya tata kelola yang bersih dan efisien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tantangan yang dihadapi Pertamina dalam menangani masalah korupsi, serta mengeksplorasi bagaimana penerapan prinsip-prinsip pelayanan publik yang baik dapat menjadi solusi strategis dalam menciptakan tata kelola perusahaan yang lebih transparan, akuntabel, dan efisien. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan dan library research, dimana berbagai literatur yang relevan tentang tantangan korupsi Pertamina dalam perspektif pelayanan publik untuk dianalisis secara mendalam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa korupsi Pertamina memilik dampak multidimensi yaitu dibidang ekonomi, sosial dan pelayanan publik. Upaya untuk memberantas korupsi di Pertamina, antara lain dengan peningkatan transparansi, akuntabilitas, penguatan pengawasan internal, perbaikan budaya organisasi, peningkatan Partisipasi Masyarakat & Stakeholder dan penegakan hukum yang tegas.