TEORI SPIRAL KEHENINGAN DALAM OPINI PUBLIK
Keywords:
Spiral of Silence, cancel culture, media sosial, opini publik, kebebasan berekspresi, isolasi sosial, dominasi opini.Abstract
Media sosial dan platform digital telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat modern, memungkinkan individu untuk menyuarakan opini dan berinteraksi dengan berbagai pandangan. Namun, di balik kebebasan ini, muncul fenomena sosial yang dapat menghambat ekspresi bebas, salah satunya adalah cancel culture. Teori Spiral of Silence yang dikemukakan oleh Elisabeth Noelle-Neumann menawarkan perspektif yang berguna untuk memahami bagaimana ketakutan terhadap isolasi sosial dapat mendorong individu untuk menahan pendapat mereka, terutama ketika pandangan tersebut berbeda dengan mayoritas. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dampak media, khususnya media sosial, terhadap perilaku individu dalam menyuarakan opini di ruang publik. Dengan pendekatan kualitatif melalui studi literatur, penelitian ini menganalisis bagaimana dinamika kekuasaan opini mayoritas, yang dipengaruhi oleh media, dapat menciptakan ketidaksetaraan dalam ruang publik dan menghambat keberagaman pendapat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media berperan dalam memperkuat dominasi opini mayoritas, sehingga menyebabkan pandangan minoritas semakin terpinggirkan. Fenomena ini diperburuk oleh tekanan sosial di media sosial yang mempercepat polarisasi dan membentuk opini mayoritas dengan lebih cepat. Penelitian ini menyarankan pentingnya pembentukan ruang sosial yang lebih inklusif dan tanggung jawab media untuk memberikan ruang bagi pandangan yang beragam demi mendukung keberagaman pendapat dan mencegah penindasan terhadap suara minoritas.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Sandra Vanya, Nabila Pebrilia Yolanda Putri, Putri Balqis Maharani Siregar, Fathir Syah Amir Sitompul

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.