ANALISIS KUALITAS SOSIALISASI POLITIK TERHADAP AKSESIBILITAS TUNANETRA PADA PEMILIHAN PRESIDEN DAN PEMILIHAN LEGISLATIF TAHUN 2024

STUDI KASUS KOMPLEK TUNA NETRA

Abstract

tunanetra pada Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif Tahun 2024 di Komplek Tunanetra Kecamatan Ilir Timur III Palembang. Latar belakang penelitian ini berangkat dari prinsip kesetaraan hak politik yang diamanatkan dalam konstitusi dan regulasi internasional, namun dalam praktiknya masih ditemukan hambatan akses bagi pemilih tunanetra. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data diperoleh melalui observasi, wawancara mendalam dengan pemilih tunanetra dan pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Palembang, serta dokumentasi dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa KPU telah melaksanakan sejumlah program sosialisasi, antara lain simulasi pemungutan suara, penyediaan media edukatif, dan video panduan. Program ini efektif menumbuhkan rasa percaya diri pemilih tunanetra, namun distribusi informasi adaptif masih belum merata. Hambatan utama yang ditemukan meliputi keterbatasan penyediaan template braille yang hanya tersedia untuk surat suara Presiden dan DPD, aksesibilitas fisik menuju Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang belum ramah disabilitas, serta keterampilan komunikasi petugas KPPS yang belum sepenuhnya optimal. Selain itu, sosialisasi lebih banyak diterima melalui jalur informal seperti keluarga, Ketua RT, atau komunitas, bukan dari KPU secara langsung. Peran organisasi penyandang disabilitas seperti PERTUNI juga masih terbatas dalam mendukung advokasi dan edukasi politik. Penelitian ini menyimpulkan bahwa meskipun KPU telah menunjukkan komitmen inklusivitas, efektivitas sosialisasi politik masih parsial. Oleh karena itu, diperlukan kesinambungan program, peningkatan sarana aksesibilitas, serta penguatan kolaborasi multipihak untuk mewujudkan pemilu yang benar-benar inklusif dan berkeadilan bagi penyandang disabilitas tunanetra