MEMBANGUN MASYARAKAT INKLUSIF DAN MODERAT MELALUI PENDIDIKAN AGAMA YANG BERBASIS PADA NILAI-NILAI KEMANUSIAAN
Keywords:
Pendidikan Agama, Inklusif, Moderat, Nilai Kemanusiaan, MultikulturalAbstract
Dalam konteks masyarakat multikultural dan majemuk, pendidikan agama memiliki peran strategis dalam membentuk sikap inklusif dan moderat. Artikel ini membahas bagaimana pendidikan agama yang berorientasi pada nilai-nilai kemanusiaan — seperti keadilan, kasih, toleransi, dan penghargaan terhadap perbedaan — dapat menjadi fondasi kuat dalam membangun masyarakat yang damai dan bersatu. Pendidikan agama tidak hanya sebagai sarana pewarisan ajaran keimanan, tetapi juga sebagai media untuk menanamkan nilai-nilai universal yang relevan dengan tantangan sosial saat ini. Dengan mengedepankan pendekatan dialogis, humanis, dan interreligius, proses pembelajaran agama mampu menumbuhkan sikap terbuka terhadap keberagaman serta menghindarkan peserta didik dari sikap eksklusif dan intoleran. Melalui transformasi pendekatan ini, diharapkan lahir generasi yang religius sekaligus menghargai hak asasi manusia dan siap berkontribusi dalam membangun masyarakat yang rukun, inklusif, dan berkeadaban.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Tamasi Rohadi Manurung, Bernard Lubis , Sara Kristina Marbun , Rachel Sintauli Sihombing, Notia Rumapea

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.