MENGGALI STANDAR GANDA GENDER DALAM KEPEMIMPINAN KRISTEN BERDASAR YAKOBUS 2:9 DAN PRINSIP ETIKA STANLEY HAUERWAS
Keywords:
Standar Ganda Gender, Kepemimpinan Kristen, Yakobus 2:9, Stanley Hauerwas, Etika Gereja.Abstract
Penelitian ini menganalisis fenomena standar ganda gender dalam kepemimpinan Kristen, sebuah isu krusial yang menodai integritas gereja dan kesaksiannya. Meskipun Alkitab dalam Yakobus 2:9 secara tegas melarang praktik pilih kasih, kenyataannya pemimpin perempuan seringkali menghadapi konsekuensi yang lebih berat atau penilaian yang lebih keras dibandingkan pemimpin laki-laki untuk kesalahan serupa. Melalui studi pustaka kualitatif, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi manifestasi spesifik standar ganda tersebut, mengevaluasinya secara kritis melalui lensa prinsip etika "komunitas berkarakter" Stanley Hauerwas, serta menggali hubungannya dengan ajaran Yakobus 2:9 dibandingkan fokus penelitian terdahulu. Temuan menunjukkan bahwa standar ganda ini berakar pada kegagalan gereja menghidupi narasi Injil secara konsisten, pembentukan karakter yang tidak utuh, kecenderungan meniru struktur kekuasaan duniawi, dan kurangnya akuntabilitas komunal yang transparan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa praktik tersebut merupakan bentuk hipokrisi yang mencederai kesaksian gereja. Oleh karena itu, penelitian merekomendasikan perlunya reformasi komunal yang radikal, termasuk pembentukan karakter holistik, pembangunan budaya "komunitas kontras" yang aktif menolak ketidakadilan, serta implementasi sistem akuntabilitas yang adil dan transparan. Implementasi rekomendasi ini krusial untuk memulihkan integritas gereja, memberdayakan kepemimpinan perempuan, dan memperkuat kesaksiannya sebagai agen keadilan ilahi.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Sirawanti Rombe Allo, Lestari Randa Saputri , Asriyani Tandi Dalla , Asriyani Tandi Dalla , Ginta Dinata Tuyu

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.