PENGARUH LITERASI KEUANGAN, PENDAPATAN, DAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) TERHADAP MINAT PENGGUNAAN QUICK RESPONSE CODE INDONESIAN STANDARD (QRIS) PADA PELAKU UMKM DI KOTA DEPOK

Abstract

QRIS adalah instrumen pembayaran yang secara resmi diterbitkan oleh Bank Indonesia untuk transaksi harian. UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) memainkan peran penting dalam adopsi QRIS sebagai alat transaksi. Di Kota Depok, banyak UMKM telah mulai menggunakan QRIS, mencerminkan tren pembayaran digital di kota modern. Penelitian ini mengkaji penggunaan QRIS dari sudut pandang literasi keuangan, pendapatan, serta komponen Technology Acceptance Model (TAM): persepsi kemanfaatan dan persepsi kemudahan. Tujuannya adalah untuk menganalisis bagaimana variabel-variabel tersebut memengaruhi minat menggunakan QRIS pada UMKM di Kota Depok.Penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda dengan data primer yang diperoleh melalui kuesioner skala Likert. Sampel penelitian adalah UMKM aktif di Kabupaten Temanggung. Analisis data dilakukan menggunakan SPSS 25.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi keuangan berpengaruh signifikan terhadap minat menggunakan QRIS. Pendapatan, persepsi kemanfaatan, dan persepsi kemudahan tidak berpengaruh secara signifikan secara individu. Namun secara simultan, semua variabel tersebut berpengaruh positif dan signifikan, dengan literasi keuangan sebagai faktor paling dominan.Penelitian ini menekankan pentingnya peran pemerintah dalam meningkatkan literasi keuangan untuk mendorong adopsi QRIS di kalangan UMKM dan masyarakat luas.