HUBUNGAN STUNTING DENGAN ERUPSI GIGI MOLAR 2 SULUNG RAHANG BAWAH PADA ANAK USIA 2-3 TAHUN DI PUSKESMAS PARANGLOE KABUPATEN GOWA

Abstract

Latar belakang: Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh yang saling memengaruhi. Pada tahap pertumbuhan dan perkembangan gigi, tidak sedikit ditemukan kasus anak yang mengalami gangguan erupsi gigi akibat tidak terpenuhinya asupan zat gizi. Anak dengan malnutrisi kronis (stunting) menunjukkan keterlambatan perkembangan gigi jika dibandingkan dengan anak normal. Data prevalensi stunting yang dikumpulkan World Health Organization (WHO), Indonesia termasuk negara dengan prevalensi tertinggi ketiga di Regional Asia Tenggara. Hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) di Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2015, secara keseluruhan stunting yang ada sebanyak 11 kabupaten Kota yang ada di kota Sulawesi Selatan itu adalah Kabupaten Enrekang, Bone, Pinrang, Gowa, Pankajene Kepulauan (Pangkep), Tana Toraja, Sinjai, Jeneponto, Toraja Utara, Takalar dan Kepulauan Selayar. Tujuan Penelitian : Mengetahui adanya hubungan stunting dengan erupsi gigi molar 2 sulung rahang bawah pada anak usia 2-3 tahun di Puskesmas Parangloe Kabupaten Gowa. Metode: Observasional dengan rancangan desain penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional study dengan menggunakan wawancara dan pengambilan gambar rongga mulut menggunakan kamera handphone. Hasil Penelitian: Berdasarkan hasil uji korelasi spearman menunjukkan nilai p-value sebesar 0.000 yang lebih kecil daripada 0.01 ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan dengan nilai koefisien korelasi 0.708 yang berarti korelasi kuat. Kesimpulan: Terdapat hubungan stunting dengan erupsi gigi molar 2 sulung rahang bawah pada anak usia 2-3 tahun di puskesmas parangloe kabupaten gowa.