PENGARUH PEMBERIAN EDUKASI MENGGUNAKAN ABPK TERHADAP SIKAP WUS DALAM PENGGUNAAN KONTRASEPSI IMPLANT DI UPTD PUSKESMAS MEKARSARI TAHUN 2025

Abstract

Latar belakang: Kontrasepsi implant adalah metode kontrasepsi hormonal jangka panjang yang efektif dan efisien mencegah kehamilan hingga tiga tahun. Data dari Dinas Kesehatan Barito Kuala menunjukkan bahwa hanya 4,9 % wanita usia subur yang memilih implant sebagai metode kontrasepsi. Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya penggunaan kontrasepsi jangka panjang adalah kurangnya pemahaman masyarakat mengenai metode kontrasepsi tersebut. Studi pendahuluan yang dilakukan di UPTD Puskesmas Mekarsari menunjukkan dari 10 responden ada 6 responden yang tidak mengetahui tentang kontrasepsi implant. Tujuan: Mengetahui Pengaruh Pemberian Edukasi Menggunakan ABPK terhadap Sikap WUS dalam penggunaan Kontrasepsi Implant di UPTD UPTD Puskesmas Mekarsari tahun 2025. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan pra eksperimental. Rancangan yang digunakan adalah one-grup pra-post-test design dimana sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling dari total populasi yaitu sebanyak 30 orang WUS yang ada di UPTDPuskesmas Mekarsari, selanjutnya data dianalisis menggunakan uji wilcoxon dengan signifikansi α = 0,05. Hasil: Hasil penelitian didapatkan sebagian besar responden dengan sikap negatif sebanyak 17 responden (56,7%) sebelum dilakukan edukasi, sedangkan setelah dilakukan edukasi sebagian besar responden dengan sikap positif sebanyak 26 responden (86,7%).  Hal ini menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara pemberian edukasi menggunakan ABPK terhadap sikap WUS dalam penggunaan kontrasepsi implant dengan nilai P value (0,000) Kesimpulan: Ada pengaruh yang signifikan antara pemberian edukasi menggunakan ABPK terhadap sikap WUS dalam penggunaan kontrasepsi implant di UPTDPuskesmas Mekarsari tahun 2025