PERAN BIMBINGAN KOMUNITAS DALAM MEMBANTU ANAK DARI KELUARGA BROKEN HOME MENGATASI KRISIS EMOSIONAL
Keywords:
Bimbingan Komunitas, Broken Home, Krisis Emosional, Dukungan SosialAbstract
Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengkaji peran bimbingan komunitas dalam membantu anak-anak dari keluarga broken home mengatasi krisis emosional. Ruang lingkup pembahasan meliputi: (1) konsep dasar broken home, (2) peran bimbingan dan konseling (BK) komunitas dalam penanganan krisis emosional, (3) contoh implementasi program di berbagai komunitas, serta (4) tantangan dan hambatan dalam pelaksanaannya. Penelitian ini menggunakan metode Systematic Literature Review (SLR) dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan (pengumpulan dan seleksi literatur dari sumber kredibel seperti Google Scholar), serta analisis dan sintesis temuan. Hasil kajian menunjukkan bahwa broken home berdampak signifikan pada stabilitas emosional anak, memicu masalah perilaku, kesulitan sosial, dan penurunan prestasi akademik. BK komunitas berperan sebagai fasilitator pemulihan melalui pendekatan empatik, seperti konseling kelompok, dukungan teman sebaya, dan kegiatan pengembangan diri. Contoh implementasi sukses terlihat pada komunitas Be Home Indonesia dan Hamur Inspiring, yang menyediakan ruang aman, edukasi, dan dukungan sosial. Namun, tantangan seperti rendahnya kesadaran masyarakat dan keterbatasan akses di daerah terpencil menghambat optimalisasi program. Simpulan penelitian menegaskan bahwa BK komunitas efektif sebagai intervensi psikososial, tetapi memerlukan kolaborasi multistakeholder untuk memperluas jangkauan dan keberlanjutannya.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Enggar Mela Dewi, Naila Asma , Aliya Khaiurunnisa Hardiani , Muslikah Muslikah , Ashari Mahfud

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.