PENERAPAN TERAPI SUPORTIF DENGAN TEKNIK GUIDANCE UNTUK MENINGKATKAN HARGA DIRI ANAK KORBAN PELECEHAN DI RUMAH PERLINDUNGAN SOSIAL ANAK (RPSA) PARIAMAN

Abstract

Pelecehan terhadap anak merupakan permasalahan sosial yang berdampak pada perkembangan psikologis korban, terutama dalam hal harga diri. Anak-anak yang mengalami pelecehan sering kali menunjukkan harga diri yang rendah, yang dapat menghambat perkembangan sosial dan emosional mereka. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas terapi suportif dengan teknik guidance dalam meningkatkan harga diri anak korban pelecehan di Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA) Pariaman. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan desain eksperimen pretest-posttest control group. Partisipan terdiri dari anak-anak berusia 8-15 tahun yang mengalami pelecehan dan berada di bawah perlindungan RPSA Pariaman. Intervensi diberikan dalam bentuk terapi suportif dengan teknik guidance selama 8 sesi dalam 4 minggu. Pengukuran harga diri dilakukan menggunakan skala Rosenberg Self-Esteem Scale (RSES), yang diuji sebelum dan sesudah intervensi. Analisis data dilakukan menggunakan uji-t untuk mengetahui perbedaan signifikan antara hasil pretest dan posttest. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada skor harga diri setelah intervensi (t = 5.87, p < 0.05). Selain itu, hasil wawancara menunjukkan bahwa anak-anak merasa lebih percaya diri dan memiliki pandangan yang lebih positif terhadap diri sendiri setelah menjalani terapi. Temuan ini mendukung bahwa terapi suportif dengan teknik guidance dapat menjadi intervensi yang efektif dalam membantu anak korban pelecehan membangun kembali harga diri mereka. Penelitian ini memberikan implikasi bahwa terapi suportif dengan teknik guidance dapat diterapkan sebagai salah satu strategi rehabilitasi psikologis di berbagai lembaga perlindungan anak. Penelitian lanjutan diperlukan untuk mengeksplorasi dampak jangka panjang dari intervensi ini serta mengembangkan pendekatan yang lebih luas dalam mendukung pemulihan psikologis anak korban pelecehan